Kegelisahan yang akhir-akhir ini tampak
dan semakin menjadi. Tidak kemudian membuatku untuk berhenti dari kerasnya
perjalanan hidup ini. Aku menyakini dalam sebuah proses ini pasti akan ada hasil
yang menggembirakan asalkan syarat-syaratnya terpenuhi. Satu diantaranya ialah
aku harus tetap berjuang seperti apapun dan dalam keadaan apapun itu. Aku harus
tetap bergerak, karena esensi hidup ini adalah bergerak. Pilihannya adalah
bergerak atau tergantikan.
Aku tidak
ingin selesai memperjuangkan hidup ini hanya untuk ego prbadiku, aku lagi-lagi
memang harus mengatakan kepada diriku sendiri bahwa aku harus dan harus punya
karya. Karna dengan karya itulah aku bisa memberikan buah dari keterampilan yang
aku miliki, dari karya itulah nantinya aku berharap bisa memberikan perubahan
pada generasi selanjutnya, generasi yang cukup aku impikan, aku tidak bisa
menunggu terlalu lama hanya untuk mendengar mereka yang mungkin akan menghambat
laju semangatku. Karya itulah yang nanti akan menembus batas ruang dan waktu. Karena
kita hidup dibatasi oleh ruang dan waktu. Ruang yang membuat terpisah antara titik
satu ke titik lainnya. Dan tentu itupun membutuhkan waktu untuk menempuh atau
menggabungkan kedua titik itu. Waktu yang dibutuhkan untuk menempuh itu tentu
menjadi sesuatu yang cukup lama ketika kedua titik berada dalam posisi yang
berjauhan, smakin jauh, waktu yang dbutuhkan pun akan semakin lama. Ruang dan
waktu yang membatasi kita inilah yang mengharuskan kita untuk berkarya.
Karya itulah
yang akan berbicara kepada manusia di lain tempat(ruang) dan waktu. Bahkan ketika
sang kreator(pencetus karya)itu telah tiada, karyanya masih saja bisa dikenang
oleh para penerusnya. Disinilah kita bisa melihat betapa pentingnya arti sebuah
karya. Bahkan ketika kita masih hidup pun karya itu bisa dinikmati oleh
oranglain tanpa harus bertemu langsung dengan kita. Kita ambil contoh, kita
berhasil menerbitkan sebuah buku. Dan buku itu adalah hasil dari jerih payah
kita. Buah dari pikiran yang bisa di tuangkan dalam bentuk tulisan. Tanpa seseorang
harus menemui kita, cukup dengan membaca buku kita tersebut, paling tidak,
gagasan-gagasan kita yang terkandung dalam buku itu bisa digunakan. Karena untuk
menemui si pembuat buku ini sulit karena terpisah tempat(ruang)nya. Disini penjelasan
mengenai ruang sudah sedikit teruraikan. Selanjutnya, karya yang bisa menembus
batas waktu, semisal, suatu hari kita sudah tiada. Dalam kondisi seperti ini
artinya waktu yang kita miliki di dunia sudah habis. Tapi karya yang kita
cetuskan itulah yang akan berbicara mengenai gagasan-gagasan kita yang sempat
kita tuangkan dalam karya(buku) tersebut. Ini berlanjut dari generasi ke
generasi berikutnya. Sampai karya /buku itu hilang ditelan waktu.
#Mari_berkarya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar