Jika
kita pada suatu waktu berada dalam tugas untuk memberi warna ‘suka’ dalam
hidup, tidak pantas terlalu bangga hingga melupakan bumi dimana kita berpijak,
sang kulit yang telah membungkus kacang dan juga sang ibu yang telah memberikan
air susunya. Tak pantas seekor siput lepas dari cangkangnya, karena
kesempurnaan sang siput ada dalam kesatuan antara tubuh dan cangkangnya.
Begitupun jika kita sedang bertugas untuk memberi warna ‘duka’, jangan
menjadikan diri untuk berputus asa. Seolah tak ada lagi harapan untuk
bergantung, seolah tak sesaatpun engkau berhak untuk mendapat kebahagiaan, itu
hanyalah pikiran sempitmu saja. Duka, kegagalan, kesedihan, bukanlah diri anda,
ia tak lain hanyalah sebuah peristiwa yang segera lenyap dimakan oleh sang
waktu. Percayalah bahwa mentari pagi esok hari akan terbit dan membawa
kebahagiaan untuk menyempurnakan ‘gambar kehidupan’ yang telah kita lukis.
#bersambung....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar