Ada titik kebahagiaan di setiap jalur kehidupan. Begitu pula sebaliknya, ada titik yang biasa manusia sebut dengan kesengsaraan, padahal bukan, hanya manusia yang kekurangan kata menyebutnya demikian, dan mungkin aku satu diantaranya. Padahal ia hanya sebuah jalur keniscayaan untuk memperoleh yang pertama. Sebuah keseimbangan dalam kehidupan ini, jika yang kedua tak ada, yang pertama tak mungkin akan juga ada.
Manusia modern saat ini, begitu takut akan kesengsaraan dan kata-kata sejenis. Karena kehidupan di era modern ini serba instan, langsung, tanpa proses. Hal ini telah menjadi pola pikir masyarakat modern. Pola pikir semacam ini berimbas pada pola sikap dan perilaku.
Proses, yang seringkali berisi perjuangan, rasa sakit, atau bahkan kesengsaraan, sama sekali tak masuk dalam perhitungan jika kita telah memiliki paradigma semacam ini. Selanjutnya, proses pendidikan diri, mentalitas, spiritualitas dan kebutuhan diri lainnya tak berjalan sesuai koridor yg harusnya dilalui. Imbasnya adalah pendidikan diri tak lagi menjadi prioritas, padahal dalam rumus apapun mengenai kesuksesan, pendidikan diri adalah hal mendasar yang harus diberikan perhatian utama.
Coretan pagi
Ponorogo, 16.03.2019
Tidak ada komentar:
Posting Komentar