Minggu, 24 Maret 2019

Tulisan dari buku Mark Manson, Sebuah Seni untuk Bersikap Bodoamat

Dari Buku Sebuah seni untuk bersikap bodo amat by Mark Manson.

Rasa sakit dan kehilangan tdk dpt dielakkan dan kita harus belajar untuk berhenti menolaknya.

Kebenaran yang paling agung dlm kehidupan biasanya kebenaran yg paling tidak enak didengar.

kegagalan mengajarkan kita bagaimana mencegah kesalahan yg sama di masa depan.

Hal yg sangat berbahaya dari suatu masyarakat yg dari hari ke hari, selalu mengelak dari ketidaknyamanan hidup yg jelas-jelas ada, kita kehilangan manfaat dari mengalami dosis rasa sakit yg menyehatkan.

Pada intinya hidup hanyalah rentetan masalah yg tidak ada ujungnya.

emosi hanyalah sinyal biologis yg dirancang untuk mengarahkan anda ke perubahan yg bermanfaat.

jangan hanya menyukai puncak gunungnya tanpa mencintai proses pendakiannya.

siapa diri anda yg sebenarnya ditentukan oleh apa yg ingin anda perjuangkan.

Kita semua, sebagian besar, adalah orang-orang biasa saja. Namun, hanya mereka yang ekstrem sajalah yang mendapat semua publisitas.

Status media sosial menampilkan ribuan orang tanpa problem. Teknologi saat ini hanya tampak menyelesaikan masalah ekonomi dengan memberi masalah psikologis baru

Segelintir orang yang berhasil menjadi unggul di suatu bidang, meraih posisi tersebut bukan karena mereka meyakini diri mereka istimewa. Sebaliknya, mereka menjadi luar biasa karena mereka terobsesi dengan perbaikan. Dan obsesi ini berasal dari keyakinan bahwa mereka, dalam kenyataannya, sama sekali tidak istimewa.

"apa yang paling anda raih dalam kehidupan ini? " dan bila jawaban anda kira2 begini. "saya ingin bahagia dan memiliki sebuah keluarga dan pekerjaan yg saya suka." tanggapan anda tersebut sangat lazim dan sepertinya tiada artinya samasekali. Ada sebuah pertanyaan yg lebih menarik yg tak pernah disadari sebagian besar orang. "Rasa sakit apa yg anda inginkan dalam hidup anda? Apa yg membuat anda rela berjuang?".

pertanyaannya bukan, apakah kita mengevaluasi diri kita berdasarkan pencapaian oranglain;  namun, pertanyaannya adalah dengan standar apa kita mengukur diri kita sendiri?

Suatu hari ketika kita mengingat masa lalu, tahun-tahun yang penuh jerih payah akan berubah menjadi tahun2 yg paling indah. (Freud)

kenikmatan, adalah Tuhan palsu. Ia hanyalah bentuk kepuasan hidup yang paling dangkal, dan karenanya ini sangat mudah diraih dan sangat mudah hilang.

kesalahan adlh bentuk lampau(past tense), tanggungjawab adalah bentuk kini(present tense).

berjudi bukanlah cara mendapatkan penghasilan yg stabil secara kesehatan dan emosional.

tanggungjawab besar menuntut kekuatan besar. Menerima tanggungjawab atas masalah yg kita hadapi menjadi langkah pertama untuk menyelesaikannya.

Tanggungjawab dan kesalahan sering tampil berbarengan dalam budaya kita. Tetapi keduanya berbeda

diksi : memanen perhatian

tren "menjadi korban", merupakan tren yg berlaku, baik untuk mereka yg berpandangan kanan atau kiri sekarang ini, menyebak diantara yg kaya dan yg miskin.

Anda sudah memilih, disetiap momen  di setiap hari, apa yang anda pedulikan, jadi berubah itu sederhana memilih untuk memedulikan hal lain. Sungguh sesederhana itu. tapi itu tak mudah.

Memindahkan kepedulian anda ke tempat lain, di tempat yg jauh lebih penting dan layak bagi energi anda.

Pertumbuhan merupakan proses yang berulang yang tak pernah berakhir. Ketika kita mempelajari sesuatu yg baru kita tidak beranjak dari 'salah' menuju 'benar'. Namun, kita berangkat dari 'salah' menuju 'sedikit salah'. Dan ketika kita menambahkan sesuatu yang baru lagi, kita bergerak dari sedikit salah ke kesalahan yang lebih sedikit, dan kemudian kesalahan yg lebih sedikit lagi, dan seterusnya. Kita selalu dalam proses mendekati kebenaran dan keswmpurnaan tanpa benar2 sapat meraih kebenaran dan kesempurnaan itu.

Banyak orang amat terobsesi untuk dapat memiliki hidup yang 'benar', sampai2 mereka sesungguhnya tidak benar-benar menjalani hidup itu sendiri.

lebih mudah untuk berdiam diri dalam keyakinan yang menyakitkan bahwa 'saya seorang yg penakut', 'saya seorang yang gagal', 'saya seorang yang....' dan seterusnya, daripada melawan keyakinan yang salah itu. (Mark; Tooricg)

diksi
Hasil dari masalalu yang keliru dipahami seutuhnya.

Otak, adalah mesin makna. Yang kita maksud makna disini adalah produk atau HASIL ASOSIASI yang dilakukan oleh otak kita terhadap 2 pengalaman atau lebih. contoh, kita melihat meja. warnanya abu-abu. otak kemudian menarik suatu asosiasi antara warna (abu-abu) dan benda (meja) kemudian membentuk makna : "meja berwarna abu2".

Prioritas terbesar pikiran kita ketika sedang mengolah pengalaman adalah menafsirkan pengalaman tersebut dengan cara tertentu agar cocok dengan semua pengalaman, perasaan dan keyakinan kita sebelumnya.

Otak kita selalu mencoba untuk membuat situasi kita saat ini menjadi masuk akal berdasarkan apa yg telah kita yakini dan alami.

~~~~~~~~

Rekapan setahun lalu baru bisa saya posting hari ini. :-)

»»  READMORE...

Senin, 18 Maret 2019

Nikmat Mana Lagi Yang Kau Paido ?

Kehidupan ini, dengan segala problematikanya pada dasarnya hanyalah rentetan masalah tanpa ujung kecuali berakhirnya usia manusia. Masalah satu dengan yg lainnya saling terkait, saling berhubungan entah seri, paralel, atau kombinasinya.
Menghadapi situasi yg sedemikian pelik, saat masalah menghadang, bagi manusia.
Derasnya hujan bersamaan dengan saat tulisan ini diketik, itulah perumpamaan masalah hidup. Namun kita pun perlu sadar, ruang lapang diantara rintikan hujan jauh lebih luas daripada ruang yang  dimiliki oleh rintik hujan itu. Ya, perumpamaan sederhana.
Permasalahan, bukan untuk di hindari, namun untuk diterima sebagai sebuah keharusan. Tetesan demi tetesan air menyirami permukaan bumi, kemudian membentuk aliran air, mengalir menuju titik berkumpul. Keadaan ini selanjutnya akan menumbuh suburkan tanaman2 yang sebelumnya dilanda kehausan. Tak lama berselang, bunga dan buah menyapa alam. Untuk siapa lagi jika bukan manusia. Mungkin ini yg dinamakan Hujan adalah Rahmat.

#Nikmat mana lagi yang kau 'paido' ?

»»  READMORE...

Sabtu, 16 Maret 2019

Pendidikan Diri

Ada titik kebahagiaan di setiap jalur kehidupan. Begitu pula sebaliknya, ada titik yang biasa manusia sebut dengan kesengsaraan, padahal bukan, hanya manusia yang kekurangan kata menyebutnya demikian, dan mungkin aku satu diantaranya. Padahal ia hanya sebuah jalur keniscayaan untuk memperoleh yang pertama. Sebuah keseimbangan dalam kehidupan ini, jika yang kedua tak ada, yang pertama tak mungkin akan juga ada.

Manusia modern saat ini, begitu takut akan kesengsaraan dan kata-kata sejenis. Karena kehidupan di era modern ini serba instan, langsung, tanpa proses. Hal ini telah menjadi pola pikir masyarakat modern. Pola pikir semacam ini berimbas pada pola sikap dan perilaku.

Proses, yang seringkali berisi perjuangan, rasa sakit, atau bahkan kesengsaraan, sama sekali tak masuk dalam perhitungan jika kita telah memiliki paradigma semacam ini. Selanjutnya, proses pendidikan diri, mentalitas, spiritualitas dan kebutuhan diri lainnya tak berjalan sesuai koridor yg harusnya dilalui. Imbasnya adalah pendidikan diri tak lagi menjadi prioritas, padahal dalam rumus apapun mengenai kesuksesan, pendidikan diri adalah hal mendasar yang harus diberikan perhatian utama.

Coretan pagi
Ponorogo, 16.03.2019

»»  READMORE...