Rabu, 08 Desember 2021

STABILKAN SUHU EMOSI

Aku harus menstabilkan SUHU EMOSIku, setiap pekerjaan selalu dipengaruhi oleh keadaan emosi kita. Berat ringannya cukup relatif. Seperti kata Epictetus, bahwa berat ringannya suatu pekerjaan bukan bergantung pada jumlahnya, melainkan pada beban emosi yang terkandung di dalamnya.

Seringkali dalam beberapa hal yang menyangkut aktifitas keseharian atau pekerjaan terasa begitu berat, terpikir dalam kepala tak henti2nya, badan merasa lelah, hingga rasa kantuk pun datang, rasa malas pun bersamanya, kemudian dilanjutkan pada aktifitas terakhir yaitu tidur. Siklus ini kemudian berulang, hingga tak terasa, kita tampak kurang bisa menerima keadaan.

Ini semua diawali oleh keadaan suhu emosi yang tidak stabil, mulai dari tidak menerima kenyataan, kenyataan tak sesuai maksud atau standar yang kita tetapkan(yang seringkali standar itu berasal dari percikan-percikan kebahagiaan orang lain yang dipamerkan). 

Kebutuhan hidup manusia jika kita mau mengakui sebenarnya cukup sederhana, makan cukup, tidur cukup, badan sehat dan bisa berktifitas(berpikir dan bekerja). Namun kemudian ini menjadi ribet ketika, tuntutan publik meminta agar standar mereka masuk dalam kehidupan kita. Misalkan dalam hal perekonomian, Harus makan enak, harus punya kendaraan bagus, pekerjaan PNS atau di perusahaan besar, dan banyak hal lainnya.

Satu hal yang banyak orang tidak mau adalah, menerima "keadaan sementara" ini. Hidup ini singkat, kita harus bisa menjalani dengan menikmati setiap langkahnya agar rasa syukur selalu ada dalam diri kita. Saya menyebutnya keadaan sementara, karena tak ada yang benar-benar abadi di dunia yang fana ini. 
Kita mengeluhkan jualan kita, 
Kita mengeluhkan pekerjaan kita
Kita mengeluhkan jumlah jam tidur kita
Kita mengeluhkan kendaraan yang kita miliki
Kita mengeluhkan makanan yang kita makan
Kita mengeluhkan pakaian yang kita pakai.
Jika kita mau menyadari dalam proses perjuangan hidup ini keadaan diatas adalah "Keadaan Sementara"

Kita diberikan akal pikiran oleh Allah SWT memang untuk menganalisa keadaan. Termasuk keadaan yang belum terjadi (keadaan mendatang). Keadaan yang sifatnya masih prediktif. Namun seringkali yang kita jumpai justru malah ketakutan akan masa mendatang. Ketakutan ini kemudian bertumbuh dan berbuah menjadi berbagai keluhan yang saya sebutkan diatas. Itu semua berujung pada krisis penerimaan diri. Kita menjadi tidak bisa menerima keadaan yang kita jalani. Badan mudah lelah, pikiran selalu diliputi kekhawatiran, fokus kita menjadi kurang, tidur terasa kurang nyaman bahkan selalu merasa ngantuk walau waktu tidur sudah cukup panjang.

Keadaan itu mungkin bisa kita antisipasi dengan melakukan hal sederhana ini.

Menstabilkan suhu emosi dengan tidak terlalu berkeinginan untuk sama dengan seseorang secara instan.

Penerimaan diri, terimalah kenyataan hidup ini sebagai sesuatu yang memang harus dijalani dan diperbaiki.

Lakukan apa yang paling dekat bisa dilakukan, sembari berpikir kerangka besarnya tanpa terlalu takut dengan waktu mendatang.

Bersyukurlah terhadap apa yang telah dijalankan. Bersyukur adalah rasa berterimakasih yang selalu diikuti oleh upaya positif.


Dolopo, 08/12/2021, 04.00 WIB
»»  READMORE...

Rabu, 10 November 2021

Kelebihan Saat Tidak Bekerja di Institusi/Lembaga tertentu

Salahsatu kelebihan kita tidak bekerja disebuah institusi/lembaga atau dengan kata lain kita adalah seorang yang tidak terikat dengan pekerjaan tetap di lembaga adalah kita bisa memanfaatkan waktu tanpa intervensi dari siapapun, kita bisa memanfaatkan waktu kita sesuai dengan apa yang kita mau.
Pilihannya terletak pada diri kita. Untuk mengisi waktu tersebut, kita bisa berolahraga pagi hari (pada kisaran waktu sebelum jam 11 pagi) yang dimana waktu-waktu tersebut adalah waktu ternikmat untuk berolahraga.
Kita juga bisa mengisinya dengan menemani anak bermain sambil belajar, atau mengajaknya untuk melihat dan mengenal alam sekitar.
Kita juga bisa memanfaatkan waktu tersebut untuk membangun usaha yang sedang kita geluti. Menyelesaikan tugas-tugas pribadi yang ada dirumah, seperti menana bunga, membersihan lemari kotor, menata ruang kamar, atau memberi makan ternak yang kita miliki. 
Menulis juga bisa dijadikan pilihan disela aktifitas tersebut, mengabadikan momentum dalam bentuk tulisan lebih membantu orang berimajinasi saat mrmbaca tulisan itu. 
Tak kalah populer, yang saat ini banyak kita jumpai adalah video blog (Vlog). Isinya bisa beraneka ragam. Selain dituntut belajar membuat video dengan proses editing. 
Kita juga dituntut untuk belajar membuat narasi yang baik. Proses paket belajar ini yang nantinya akan membantu kita menjadi terampil dalam hal video editing dan hal-hal yang brrhubungan dengannya. 

Marilah selalu menemukan alasan untuk bersyukur dalam kehidupan kita. 

Selamat Hari Pahlawan
#@MtsMuda Jenangan
»»  READMORE...

Rabu, 03 November 2021

Berhenti Khawatir

Kekhawatiran seringkali menjadi  pembunuh dosis tinggi. 


Kekhawatiran adalah salahsatu mesin pembunuh yang mematikan

Berhentilah dari rasa khawatir!

#TadabburHariIni
»»  READMORE...

Senin, 18 Oktober 2021

Satu dari Sekian Banyak Hal penting dalam Hidup

Aku ingat sebuah kutipan dari Albert Schweitzer tentang kehidupan.

yakni :

"Penghormatan Bagi Kehidupan"

Hidup ini adalah sebuah anugerah yang tak terhingga, sehingga bentuk dari itu semua adalah dengan memberi penghormatan bagi kehidupan
»»  READMORE...

Rabu, 22 September 2021

Menjawab pertanyaan Irsyad Rizky di Quora



Hingga saat ini saya tidak menemukannya.

Prinsip dasar tentang kepercayaan seseorang adalah. "People believe what they want to believe". Orang hanya percaya terhadap apa yang INGIN mereka percaya, kira2 terjemahan bebasnya gitu lah.

Sebagian dari mereka yang tidak Percaya Tuhan dikarenakan Tuhan tidak dapat dibuktikan secara empiris (inderawi).

Saya ingin bertanya,
"Segala sesuatu" yang anda mksud itu apakah segala sesuatu yang bersifat fisik/materiil?
Saya rasa perlu ditegaskan dulu disini.

Jika iya, maka kita harus sepakat bahwa materi apapun di dunia ini berada dalam kungkungan ruang dan waktu. 

Berbicara mengenai ruang. Perlu saya sampaikan disini bahwa Ruang adalah DIMENSI KETIGA.
dimensi 0 adalah titik
Dimensi 1 adalah garis
Dimensi 2 adalah luas
Dimensi 3 adalah ruang
Dimensi 4 adalah waktu
Dst.

Jika kita berbicara mengenai Tuhan, kita harus memakai pendekatan atau minimal pijakan awal. Sebagai contoh : Tuhan adalah zat yang menguasai alam semesta . Tidak berawal dan tidak berakhir.

Penguasa alam semesta itu pasti juga menguasai dimensi. Baik itu dimensi 1, 2, 3(ruang tempat kita hidup), 4(dimensi waktu), dst. 
Ia tidak berawal dan tidak berakhir. Hal ini sudah pasti sangat jelas. AWAL dan AKHIR adalah konsepsi waktu. Sedangkan TUHAN adalah penguasa waktu, mana mungkin Tuhan tunduk pada sesuatu yang diciptakannya?

Akal pikiran kita hanya mampu mengantarkan kita mendekati sebuah keadaan dimana ada Entitas Besar atau Sebuah Potensi yang berada di luar jangkauan rasional/akal kita, yang ternyata sulit untuk dikenali, namun ADA. Orang beragama telah meyakini keberADAannya. Mereka menyebut itu sebagai Tuhan, Penguasa Segala Sesuatu. 

Diakhir tulisan saya akan saya pertegas lagi, bahwa Tuhan itu ada di wilayah Iman bukan akal. Dan umumnya manusia HANYA mempercayai apa yang mereka INGIN percayai.


Semoga dapat diterima.
»»  READMORE...

Senin, 30 Agustus 2021

300an Pipa

Setidaknya saya harus punya 300an pipa untuk mengalirkan dari mata airnya. Keep fight, keep strong
»»  READMORE...

Senin, 17 Mei 2021

Kepada Orang yang Membenci dan Orang yang Kita Cinta

Tak perlu membuktikan kepada orang yang membenci kita. Karna waktu kita  terlalu berharga untuk disandingkan dengan rasa benci. Berjuang untuk yang kita cintai adalah alasan terkuat untuk maju. Berangkat dari dua titik yang berbeda (cinta atau benci) akan memberikan efek psikologis yang berbeda pula. Cinta memberikan efek tenang dan kebahagiaan tak bersyarat. Kita juga lebih bisa 'menikmati' setiap langkah kehidupan, perlahan rasa syukur terhadap berkah dan rahmat Tuhan semakin bertambah. Sementara benci menimbulkan diri semakin merasa 'tidak aman' dan makin banyaknya syarat kebahagiaan. 

Mohon maaf lahir dan batin 

#RenunganDiri
#SelamatPagi
»»  READMORE...