Minggu, 23 April 2023

PERTEMUAN

Kata yang sering diucapkan oleh manusia manakala sesuatu berada dalam ruang-waktu yang sama.

Setidaknya 2 hal yang menjadi penopangnya : 
Ruang => manusia lebih familiar menyebutnya tempat, meski ini tak juga sepadan. Namun kini, di era pesatnya pertumbuhan teknologi informasi, ruang telah 'dilipat' begitu saja. Begitu mudahnya kita dipertemukan dalam ruang yang sama, yakni ruang virtual, sebuah ruang baru hasil kreasi manusia untuk melipat jarak. Manusia yang dirundung rindu telah sedikit terbantu dengan keadaan ini.
Waktu => 'Terlipat'nya jarak, menyebabkan singkatnya waktu. Jika dahulu, untuk diperlukan waktu setidaknya seminggu untuk mendapatkan kabar dari seseorang yang berada di luar kota kita, saat ini hanya dengan memencet tombol HP, kita sudah bisa terhubung dengan orang yang kita maksud. Kita bisa berkomunikasi layaknya orang tersebut berada di samping kita. Kita bisa bersenda gurau, kita bisa tersenyum, tertawa atau marah-marah kepada orang tersebut. Memang itu adalah dunia virtual, namun ia juga telah menjadi realitas baru yang saat ini mewujud menjadi kenyataan.

Lantas, bagaimana dengan Rindu?
Rindu tak lantas bisa terfasilitasi secara keseluruhan dengan adanya teknologi informasi. Kita perlu memahami bahwa rindu terlahir karena jarak, dipelihara oleh rasa kasih dan selalu diganggu oleh rasa khawatir. Ia telah menemani manusia semenjak ribuan tahun. Seperti cerita Zulaikha dan Yusuf, atau kisah Laila-Majnun hingga banyak kisah lainnya. Ia tak bisa dibatasi dari siapa kepada siapa. 

Wilayah rindu adalah wilayah rasa, bukan logika, mungkin ini bagian dari rencana Tuhan, menyemai kasihnya yang dititipkan lewat rasa pada orang itu. Apa hubungannya dengan pertemuan?

Pertemuan adalah hilangnya jarak, bersatunya waktu untuk melahirkan generasi rindu berikutnya.

#NdlemingSenja
TamiangLayang
23 April 2023


»»  READMORE...